Gunadarma

Jumat, 05 Desember 2014

Manusia dan Penderitaan



A.   Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata dhra yaitu menahan atau menanggung yang berasal dari bahasa sansekerta. Jadi penderitaan  berarti menanggung atau menahan sesuatu yang tidak menyenangkan. Intensitas penderitaan setiap orang ada tingkatannya, ada yang berat ada pula yang ringan. Sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan oleh orang lain. Tuhan akan memberikan penderitaan kepada umatnya tetapi dibalik itu akan ada kebahagiaan yang tersimpan didalamnya. Sehingga manusia dapat mengambil hikmah disetiap kehidupan yang mereka jalani.

B.   Hubungan Manusia dengan Penderitaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Sedangkan internal berasal dari dalam diri manusia. Faktor eksternal ini dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: eksternal murni dan tidak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar-benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.
C.   Siksaan
Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan hati korban. Siksaan juga dapat dilakukan untuk introgasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan berupa psikis:
a.    Kebimbangan
b.    Ketakutan
c.    Kesepian
D.   Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan jiwa.
             Gejala permulaan kekalutan mental:
-       Nampak pada jasmani yang sering mengalami pusing, sesak nafas, nyeri pada lambung.
-       Nampak pada kejiwaan sering mengalami rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah:
-       Gangguan kejiawaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
-       Usaha untuk mempertahankan diri dengan cara yang negatif.
-       Kekalutan merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental:
-       Cara pematangan batin yang salahdengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
-       Terjadi konflik sosial budaya.
-       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti:
-       Orang yang terlalu mengejar materi.
-       Anak-anak muda usia.
-        Wanita.
-       Kota-kota besar.
-       Orang yang tidak mempunyai iman dan beragama (kafir).
E.    Cara Mengatasi Penderitaan
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwenksi manusia hidup. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dalam surat arra’di ayat 11. Bahwa tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu berusaha merubahnya.
kita sebagai manusia tidak boleh putus asa atau pun mengeluh, kita harus bersikap optimis dan berfikiran positif, harus yakin bahwa semua penderitaan itu adalah tantangan dan kita harus berjuang melawan penderitaan itu dan yakin bahwa ada penderitaan dan lalu ada kebahagian. Maka kita sebagai manusia harus berjuang, selalu optimis dan berfikir positif.
F.    Pengaruh Terjadinya Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan akan memperoleh pegaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang diperoleh dapat berupa sikap yang postif maupun sikap yang negatif.
Sikap positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukanlah rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Sikap positif misalnya kreatif, tidak mudah menyerah, dan selalu berusaha.
Sedangkan sikap negative adalah sikap pesimis dalam mengatasi penderitaan yang telah dialaminya. Sikap negative misalnya putus asa, penyesalan karena tidak bahagia, sikap yang selalu kecewa dan tidak ada usaha dalam hal apapun.