Gunadarma

Sabtu, 22 April 2017

Psikoterapi LOGOTERAPI , RATIONAL EMOTIVE THERAPY , TERAPI KELOMPOK , TERAPI PERILAKU



Nama  : Anita Rachman
Kelas  : 3PA15
NPM  : 11514325


I.                   LOGOTERAPI (FRANK l)

1.      Konsep Dasar Pandangan Frank l

Pandangan Frankl tentang kesehatan psikologis menekankan pentingnya kemauan akan arti. Tentu saja ini merupakan kerangka, di dalamnya segala sesuatu yang lain diatur. Frankl berpendapat  manusia harus dapat menemukan makna hidupnya sendiri dan setelah menemukan lalu mencoba untuk memenuhinya. Bagi Frankl setiap kehidupan mempunyai makna, dan kehidupan itu adalah suatu tugas yang harus dijalani. Mencari makna dalam hidup inilah prinsip utama teori Frankl Logoterapi. Logoterapi memiliki tiga konsep dasar, yakni

·         Kebebasan berkehendak (Freedom of Will)

Dalam pandangan logoterapi, manusia adalah mahluk yang istimewa karena mempunyai kebebasan. Kebebasan yang dimaksud dalam freedom of will seperti:
1.         Kebebasan yang bertanggungjawab.
2.          Kebebasan untuk mengambil sikap (freedom to take a stand) atas kondisi-
        kondisi tersebut.
3.         Kebebasan untuk menentukan sendiri apa yang dianggap penting dalam 
        hidupnya.

·         Kehendak Hidup Bermakna (The Will to Meaning)

Konsep keinginan kepada makna (the will to meaning) inilah menjadi motivasi utama kepribadian manusia (Frankl, 1977). Dalam psikoanalisa memandang manusia adalah pencari kesenangan. Pandangan psikologi individual bahwa manusia adalah pencari kekuasaan. Menurut logoterapi bahwa kesenangan merupakan efek dari pemenuhan makna, sedangkan kekuasaan merupakan prasyarat bagi pemenuhan makna. Mengenal makna, menurut Frankl bersifat menarik dan menawari bukannya mendorong. Karena sifatnya menarik maka individu termotivasi untuk memenuhinya. Agar individu menjadi individu yang bermakna, maka melakukan berbagai kegiatan yang syarat dengan makna.

·         Makna Hidup (The Meaning Of Life)

Makna yaitu suatu hal yang didapat dari pengalaman hidupnya baik dalam keadaan senang maupun dalam penderitaan. Makna hidup dianggap identik dengan tujuan hidup. Makna hidup bisa berbeda antara satu dengan yang lainya dan berbeda setiap hari, bahkan setiap jam. Karena itu, yang penting secara umum bukan makna hidup, melainkan makna khusus dari hidup pada suatu saat tertentu. Setiap individu memiliki pekerjaan dan misi untuk menyelesaikan tugas khusus. Dalam kaitan dengan tugas tersebut dia tidak bisa digantikan dan hidupnya tidak bisa diulang. Karena itu, manusia memiliki tugas yang unik dan kesempatan unik untuk menyelesaikan tugasnya (Frankl, 2004).

2.      Unsur – Unsur Terapi

Munculnya gangguan / kecemasan
Saat individu tidak memiliki keinginan terhadap sesuatu (apapun), karena keinginan akan mendorong setiap manusia untuk melakukan berbagai kegiatan agar hidupnya di rasakan berarti dan berharga. Menurut Frankl (2004) terdapat dua tahapan pada sindroma ketidakbermaknaan, yaitu:
Ø  Frustasi eksistensial (exsistential frustration) atau disebut juga kehampaan 
      eksistensial (exsistetial vacuum)
Menurut Koesworo,1992, exsistential frustration adalah fenomena umum yang berkaitan dengan keterhambatan atau kegagalan individu dalam memenuhi keinginan akan makna. 
Ø  Neurosis noogenik (noogenic neuroses)
Yaitu suatu manifestasi khusus dari frustasi eksistensial yang ditandai dengan simptomatologi neurotik klinis tertentu yang tampak (Koesworo,1992). Frankl menggunakan istilah ini untuk membedakan dengan keadaan neurosis somatogenik, yaitu neurosis yang berakar pada kondisi fisiologis tertentu dan neurosis psikogenik yaitu neurosis yang bersumber pada konflik-konflik psikologis.

Tujuan terapi
Ø Memahami adanya potensi dan sumber daya rohaniah yang secara universal 
            ada pada setiap orang terlepas dari ras, keyakinan, dan agama yang dianutnya.
Ø Menyadari bahwa sumber-sumber dan potensi itu sering ditekan, terhambat, 
            dan diabaikan, bahkan terlupakan.
Ø Memanfaatkan daya-daya tersebut untuk bangkit kembali dari penderitaan untuk mampu tegak kokoh menghadapi berbagai kendala, dan secara sadar mengembangkan diri untuk meraih kualitas hidup yang lebih bermakna.

Peran terapis
        Terapis memberikan sugesti-sugesti terhadap klien, bahwa setiap manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan sendiri apa yang dianggap penting dalam hidupnya.

3.      Teknik – Teknik Terapi
Dalam logoterapi, klien diajarkan bahwa setiap kehidupan dirinya mempunyai maksud, tujuan, dan makna yang harus diupayakan untuk ditemukan dan dipenuhi. Hidup tidak lagi kosong jika sudah menemukan sebab dan sesuatu yang dapat mendedikasikan eksistensi kita. Victor Frankl dikenal sebagai terapis yang memiliki pendekatan klinis yang detail. Teknik-teknik yang digunakan antara lain:
o   Intensi paradoksal
Mampu menyelesaikan lingkaran neurotis yang disebabkan kecemasan anti sipatori dan hiper-intensi. Intensi paradoksal adalah keinginan terhadap sesuatu yang ditakuti.
Contohnya: 
A.  Seorang pemuda yang selalu gugup ketika bergaul.
            B.  Masalah tidur. 
                        Menurut Frankl, kalau menderita insomnia, seharusnya tidak mencoba 
                  berbaring ditempat tidur, memejamkan mata, mengosongkan pikiran dan 
                  sebagainya. Seharusnya berusaha menjaganya selama mungkin. Setelah 
                  itu baru merasakan adanya kekuatan yang mendorong untuk melangkah ke
                  kasur.
o   De-refleksi.
Frankl percaya sebagian besar persoalan kejiwaan berawal dari perhatian yang terfokus pada individu. Dengan mengalihkan perhatian dari individu dan mengarahkannya pada orang lain, persoalan-persoalan itu akan hilang dengan sendirinya. Misalnya, mengalami masalah seksual, cobalah memuaskan pasangan tanpa memperdulikan kepuasan individu atau cobalah tidak memuaskan siapa saja, tidak diri anda, tidak juga diri pasangan.

II.               Rational Emotive Therapy (Ellis)

1.      Konsep dasar
Terapi rasional-emotif ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia dilahirkan dengan potensi rasional, berpikir lurus dan tidak rasional, berpikir tidak lurus. Orang memiliki kecenderungan untuk mempertahankan diri, kebahagiaan, pemikiran dan verbalisasi, penuh kasih,bertemu dengan orang lain, berpertumbuh dan aktualisasi diri. Manusia juga memiliki kecenderungan untuk penghancuran diri, menghindari pemikiran, penundaan, pengulangan tanpa akhir dari kesalahan, intoleransi, perfeksionisme dan menyalahkan diri sendiri, dan menghindari mengaktualisasikan potensi selama perkembangan.

2.      Unsur-Unsur Terapi
Ø  Aktif-direktif
a)      Dalam hubungan konseling lebih aktif membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan memecahkan masalah
Ø  Kognitif-eksperiensial
b)      Hubungan yang dibentuk harus berfokus pada aspek kognitif dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang rasional
Ø  Emotif-eksperiensial
c)      Hubungan yang dibentuk juga melihat aspek emotif klien dengan mempelajari sumber gangguan emosional, sekaligus membongkar akar-akar keyakinan yang keliru yang mendasari gangguan tersebut.
Ø  Behavioristik
d)     Hubungan yang dibentuk harus menyentuh dan mendorong terjadinya perubahan perilaku dalam diri kliennya
Ø  Kondisional
e)      Hubungan dalam terapi rasional – emotif dilakukan dengan membuat kondisi tertentu terhadap klien melalui berbagai teknik kondisioning untuk mencapai tujuan terapi konseling.




Teknik-teknik Terapi
§  Teknik emotif (afektif)
  1. Teknik Assertive Training , yaitu teknik yang digunakan untuk melatih, medorong dan membiasakan klien untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan perilaku tertentu yang diinginkan.
  2. Teknik sosiodrama, yang digunakan untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan negatif) melalui suasana yang didramatisasikan.
  3. Teknik self modeling atau diri sebagai model, yakni teknik yang digunakan untuk meminta klien agar berjanji atau mengadakan komitmen dengan konselor untuk menghilangkan perasaan atau perilaku tertentu.
  4. Teknik imitasi, yakni teknik yang digunakan dimana klien diminta untuk menirukan secara terus menerus soal model perilaku tertentu dengan maksud menhadapi dan menghilangkan perilakunya sendiri yang negatif.
§  Teknik Behavioristik
  1. Teknik reinforcement / penguatan, yaitu teknik yang digunakan untuk mendorong klien kearah perilaku yang lebih rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian verbal (reward) ataupun punishment/ hukuman.
  2.  Teknik social modeling/ penguatan modeling, yakni teknik yang digunakan untuk memberikan perilaku-perilaku baru kepada klien.
  3. Teknik live models/ model dari kehidupan nyata, yang digunakan untuk menggambarkan perilaku tertentu.
§  Teknik-teknik kognitif
  1. Home work assigments/ pemberian tugas rumah , klien diberikan tugas rumah untuk berlatih, membiasakan diri serta menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang menurut pola perilaku yang diharapkan.
  2. Teknik Assertive , teknik yang digunakan untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan perilaku tertentu yang diharapkan melalui role playing atau bermain peran.
  3. Bibliotherapy, teknik yang digunakan untuk membalikkan pola pikir irasional dan ketidaklogisan dalam diri konseli yang menyebabkan permasalahan lewat buku-buku. Konselor memilih buku-buku bacaan yang sekiranya dapat membantu konseli dalam mengubah pola pikir irasional menjadi rasional.
III.           Terapi kelompok ( Group Therapy)
Konsep Dasar
o   Munculnya gangguan
Muncul dua aliran yang berbeda yang mencakup gambaran tentang proses terapi kelompok. Satu aliran memusatkan pada peraturan para anggota dan pemimpin, sementara aliran lainnya memeriksa dengan menggunakan kerangka kerja teoritis untuk memimpin kelompok
o    tujuan terapi
§  tujuan terapi terapi kelompok adalah
§  individualisasi
§  mengembangkan rasa memiliki
§  mengembangkan kemampuan dasar untuk berpartisipasi
§  meningkatkan kemampuan untuk memberikan kontribusi pada keputusan-keputusan melalui pemikiran rasional dan penjelasan kelompok
§  meningkatkan respek terhadap keberbedaan orang lain\
§  mengembangkan iklim social yang hangat dan penuh

Unsur-Unsur Terapi Kelompok

Ø  Munculnya gangguan
Terapi kelompok digunakan ketika klien tidak berhasil dalam penanganan secara terapi individu
Ø  Tujuan terapi  -Meningkatkan identitas diri  -Menyalurkan emosi dna membagi perasaan antar sesama didalam kelompok terapis  - Meningkatkan keterampilan hubungan sosial  - Meningkatkan kemampuan hidup mandiri
 Peran terapis
Ø  Terapis harus memainkan peranan yang aktif dalam mendorong kelompok untukmencapai tujuan atau harapannya.

Teknik-Teknik Terapi Kelompok

§  Melibatkan para anggotanya untuk terbuka dan aktif
§   Terapis turut membantu klien untuk melepaskan segala kecanggungannya, agar lebih  bisa terbuka dan menceritakan masalah yang dialaminya
§  Berfokus pada satu topik permasalahan yang hendak diselesaikan pertama kali.




IV.              Terapi Perilaku
Konsep Dasar
·         Perilaku maladaptif dan kecemasan persisten telah dibiasakan (conditioned) atau dipelajari (learned)
·         Terapi  untuk perilaku maladaptif adalah dg penghilangan kebiasaan (deconditioning) atau ditinggalkan (unlearning)
·         Untuk menguatkan perilaku adalah dg pembiasaan perilaku (operant and clasical conditioning)

Unsur-Unsur Terapi Kelompok
  1. Peran sosial (martabat) psikoterapis,
  2. Hubungan (persekutuan terapeutik),
  3. Hak,
  4. Retrospeksi,
  5. Re-edukasi,
  6. Rehabilitasi,
  7. Resosialisasi dan rekapitulasi.
Unsur – unsur psikoterapeutik dapat dipilih untuk masing-masing pasien dan dimodifikasi dengan berlanjutnya terapi. Ciri-ciri ini dapat diubah dengan berubahnya tujuan terapeutik, keadaan mental dan kebutuuhan pasien.

Teknik – Teknik Terapi Perilaku
o   Mencari stimulus yang memicu gejala gejala
o   Menaksir/analisa kaitan kaitan bagaimana gejala gejala menyebabkan perubahan tingkah laku klien dari keadaan normal sebelumnya.
o   Meminta klien membayangkan sejelas jelasnya dan menjabarkannya tanpa disertai celaan atau judgement oleh terapis.
o   Bergerak mendekati pada ketakutakan yang paling ditakuti yang dialami klien dan meminta kepadanya untuk membayangkan apa yang paling ingin dihindarinya, dan
o   Ulangi lagi prosedur di atas sampai kecemasan tidak lagi muncul dalam diri klien.



Sumber :
http://mariathahera11.blogspot.co.id/2015/04/logoterapi-frankl.html?m=1
http://bimbingandankonseling07.blogspot.co.id/2012/11/rebt-rational-emotive-behavior-therapy.html?m=1
http://www.repastrepost.com/2014/07/terapi-kelompok-terapi-keluarga-dan.html?m=1
http://berlia-pardyani.blogspot.co.id/2014/06/terapi-perilaku-behavior-therapy.html?m=1